Gak Penting sih Kayaknya

Udah lama kayaknya aku kepengen banget nulis ini, seharusnya gak panjang ya, harapannya sih gituu.

Dahulu sekali, waktu jaman kepemimpinan Pak Suharto, oke gak sejauh itu. Waktu awal mula aku nulis blog, tujuanku itu untuk bujuk seorang perempuan yang lagi aku deketin, karena kami terakhir komunikasi itu sehabis berantem. Jadi aku nulis tentang perjalanan kita berdua, dari kejadian pertama kali ketemu, buat nunjukin ke dia kalo sebenarnya hubungan yang udah dibangun, ternyata udah sejauh itu, masa sih harus berakhir berantem karena masalah yang kalo aku liat sekarang, itu sebenarnya sepele.

Tapi semenjak dia udah bahagia dengan pacarnya, yang baru tentunya, atau jangan-jangan udah lama juga, yaudah lah ya. Aku mempertanyakan kepada diriku sendiri untuk apa lagi nulis blog, toh dianya juga udah sama orang lain. Sampe temen-temenku yang nyatanya diem-diem suka baca blog yang sebenarnya kurang bermanfaat ini, hampir gak ada bahkan, harus berjuang screenshot, simpan dengan baik di folder yang terata rapi menggunakan pin pengaman, oke itu lebay. Dengan alasan jaga-jaga aja kalo aku harus hide dan hapus tulisannya (ini sering banget dulu kejadian hehe), hapal mereka. 

Mereka juga sampe-sampe harus mengajak ketua RT setempat dan menagih mana tulisan yang baru. "WOI Jul keluar dari rumah gak!!, mana tulisanmu yang baru? ayo bapak-bapak , ibu-ibu , Bakar!!!" 

Setelah melakukan meditasi dan berlatih mindfulness, cieelah, maksudnya setelah dikaji kembali, apaansih. Singkatnya aku menemukan tujuan yang baru. Yang aku baru sadari kalo ternyata aku emang suka nulis aja, kesalahanku di awal adalah aku mulai kehilangan gairah karena nulis itu tujuannya validasi eksternal, harus dia sukai lah, mamak-bapaknya harus baca, kucingnya harus hafal,  tetangga rumahnya yang sering nganter sayur sop itu harus tau. Padahal letak kesenanganku ya karena punya medium untuk melepaskan semua keresehan ini. Kegundahan hati yang berat akan tanggungan, kasih sayang, dan oke stop!.

Yang kebetulan aja temen-temen yang lain itu suka, bukan klaim sepihak ya ini, tanya aja langsung ke mereka, kalo pun iya, bodo amat lah wkwk, pede aja dulu.

Intinya, aku berkeinginan mulai nulis lagi di blog ini, mungkin gak jaminan selalu lucu, atau gak terlalu bagus dan enak dibaca. Cuma enak diemut aja. Jadi tolong maklumin yah, tapi ngapain juga aku minta izin wkwk, kan tadi udah disclaimer diawal emang tujuannya nuangin keresahan pribadi. Ah entahlah, ada yang baca ya syukur, gak ada juga gapapa hehehe. Tapi masih mending tulisannya diketik ya, bukan tulis tangan. Kalo tulis tangan, dokter thailand aja minta ampun.

Akhirnyaa lega juga bisa nulis ini, udah kaya nahan kentut setelah delapan jam di depan calon mertua, gak sehat sih, cuma emang harus jaga image, tapi kenapa juga harus delapan jam. Yaudah tujuh jam setengah kalo gitu. Segitu aja lah ya, sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya. 

Oh iya, tambahan, mungkin bakalan ada juga beberapa catatan, cerita atau review jujur secara pribadi. Ciaoo

Read More »

Ternyata semua gara-gara monyet

Hidupku dilanda kebosanan parah. pesen makanan yang biasanya aku rasa enak, muak. main game, males. buka sosmed yang biasa aku mainin kaya instagram, bosen, begitupun facebook, sampe akhirnya aku ngerasa dititik kayaknya aku udah namatin sosmed deh. kaya, sebelum aku buka stories temen a, b atau c, aku udah tau isinya duluan. "ahh palingan foto makanan, paling share meme, palingan selfie tetek (yang ini agak banyak kufollowin wkwk)" tapi tetep aja bosen. Nonton youtube apalagi, itu-itu aja dan gitu-gitu aja. sampe akhirnya aku scrolling dan nemu satu recomended video yang aku gak tau kenapa bisa sampe ke aku, bercahaya kaya ada sesuatu yang sedang turun padaku dari langit. alah lebay, emang kebetulan brightness hpnya lagi full aja sih wkwk

Jadi judul videonya itu Inside the Mind of a Master Procrastinator unggahan Ted Talks. Pernah gak sih kalian ngeliat atau baca sesuatu dalam hati bilang, ini mah gue banget, nah itulah yang aku rasain saat nonton video ini. Aku jelasin secara singkat aja ya, jadi dalam video itu ngejelasin apa yang ada di isi kepala orang yang suka menunda-nunda. ahh ini mah terjemahan judulnya ke bahasa indonesia. ya emang itu, judul mewakili isi keseluruhan hahaha.  oke oke sabar. Jadi sebenarnya ada tiga bagian, dan ini aku bakalan jabarin dari pemikiran ku aja ya. buat kalian yang mau penjelasan lebih lengkap dan jelas, bisa klik link video aslinya di akhir tulisan ku ini ya, rekomendasi banget, lucu juga wkwk

Bagian pertama, penjelasan bagaimana orang yang normal menyelesaikan tugasnya (dalam kasus ini paper nya mahasiswa), seperti ini :




katakanlah waktu pengumpulan tugas nya satu bulan, nah orang normal, dia akan ngerjain 5% di tiga hari pertama, mungkin 10% di tiga hari kedua, begitu seterusnya sampe hari H dikumpul tugasnya, singkatnya bisa dibilang 'dicicil'

Awalnya aku maunya gitu , planningnya sih gituuuu yaaa, sampe akhirnya H-1 deadline tugasnya jadilah seperti ini :



Terlihat familiar bukan? haha 100% semua effort pekerjaan dikerahkan di hari terakhir pengumpulan. Orang yang suka nunda, dimana dalam kasus ini aku sendiri, nyelesain tugas ya seperti grafik yang diatas sebelumnya. Hal ini terjadi terus di waktu tugas kuliah hingga pada akhirnya merambat ke pekerjaan bahkan merawat diri sendiri, lihat lah aku sekarang, keliatan terus-terusan capek, mata panda dan gelambir kemana mana kan? alah jujur bilang aja iya hahha oke lanjut

Bagian yang kedua,  hasil scan otak mengatakan ternyata ada perbedaan dalam otak manusia yang 'normal' dengan orang yang suka nunda-nunda. Orang 'normal' :




otak orang yang suka nunda-nunda sebenarnya juga sama, punya Rational Decision-Maker (pengambil keputusan yang rasional) juga,  tapi ada ini





hahaha, Instant Gratification Monkey (monyet pemberi kebahagian instan). Secara garis besar, manusia yang memegang kemudi kapal mengatakan "ayolah kita kerjain tugas ini , biar hasilnya maksimal, bagus, gak buru-buru karena dikejar deadline.." dan si monyet yang gak suka akan hal itu bakalan berusaha ambil alih kemudi dan bilang



"kenapa pria punya pentil ya, kan gak keluar susu juga" terus berlanjut ke cari tau, searching dan nonton penjelasan nya di youtube, hingga akhirnya kita sampe ke video mukbang dan pesen makan di aplikasi. Semua yang secara rencana, akan dikerjakan, bakalan ditunda terus-terusan ke hal yang gak penting dan buat kita ngerasa happy, ketimbang stres ngerjain tugasnya. Karena monyet disini suka dengan hal-hal yang menyenangkan dan berusaha menghindari hal-hal yang sebaliknya (namanya juga monyet).

hingga pada akhirnya .. datanglah seekor monster yang disebut 'The Panic Monster'



monster yang satu ini akan terbangun ketika deadline semakin dekat,  penghuni kapal (monyet dan manusia) akan terkena serangan panik. bersyukurnya, monyet takut dan akhirnya pergi dari kapal tersebut, kini manusia yang akan mengambil alih kemudi, dengan terburu-buru dan tergesa-gesaa, tentunyaa. woow aku sekalii, saat ini juga nih, ironis, milih nulis blog ketimbang ngerjain kerjaan . monyet dikepalaku bilang , "hey diamlah, lanjutkan saja tulisan ini.." wkwk

Bagian ketiga, Tim (sipembicara dalam video) mempertanyakan bagaimana jika ini terjadi di hidup kita yang dalam beberapa hal yang monster tadi tidak akan bangun, tidak akan muncul. dalam hal ini, deadline tidak pernah ada, seperti cita-cita hidup, tubuh sehat dan fit , hubungan kita dengan orang lain, monyet akan terus menerus ambil alih kemudi sampai pada akhirnya kita akan bertemu dengan penyesalan, yang hidup tak kita bisa lagi kemudikan hingga membentuk frustasi atau depresi yang sangat besar bentuknya, atau yang paling parah penyesalan dalam 'dead' line yang sebenarnya. 


inilah gambaran hidup kita dalam 90 tahun (iya kalo masih hidup) dimana setiap satu kotak mepresentasikan satu minggu yang kita habiskan dalam hidup kita, untuk saat ini aja aku udah menggunakan 1.404 kotak , jadi tersisa 1.716 kotak lagi untuk aku bisa manfaat kan jikalau aja aku masih hidup diumur 60 tahun. hampir mau menyentuh setengahnya ya. hmmm kenapa jadi dalem gini, kan tulisan ini seharusnya isi yang hepi-hepi aja wkwk, gapapalah sesekali.

diakhir video itu, Tim ngasih solusi untuk orang yang suka menunda-nunda, yaitu kita harus terus aware terhadap monyet-monyet dalam kepala kita ini, terus mengawasi, dan sadar ketika monyet itu datang, inget kotak yang tersisa, yang kita punya, bukan untuk disia-siakan.

sebenarnya kalo boleh jujur, video ini gak terlalu membantu untuk aku yang suka menunda-nunda sih, mungkin dulu aku suka menunda, tapi setelah menonton video ini, aku tetep nunda, tapi jadi tau nundanya karena apa :p wkwk

aku tau kotak yang aku punya udah gak banyak yang tersisa, aku harus mulai mengerjakan segala bentuk tanggung jawab didiriku, SEKARANG! hmm mungkin gak sekarang sih kan tulisannya belom selesai hahah atau  mungkin nanti abis tulisan ini selesai, atau habis mandi, atau habis makan ayam geprek sambal ijo, gimana?  hei diamlah monyet!!! wkwk


video yang aku tonton, bisa kalian lihat juga disini , termasuk sumber ilustrasi (klik linknya) : https://www.youtube.com/watch?v=arj7oStGLkU

Read More »

Abis wisuda lalu apa?

Temen-temen wisuda kenapa bisa happy banget yaa. aku malah murung setengah mati. Secara kuliah itu udah jadi tameng selama ini buatku untuk gak ngelakuin hal-hal yang sebenarnya males banget untuk dilakuin.

Aku males ngajawabin pertanyaan yang sama dari orang-orang. Orang asing yang mau keliatan akrab kaya abang ojol, dijalan pasti nanya, "apa kegiatannya bang", kujawab "kuliah", selesai. Titik jemput orderan juga gampang kan, di kampus, selesai. Udah pasti abangnya tau kalo aku lagi mau berangkat atau pulang kuliah. Gak perlu ada pertanyaan lagi. seharusnyaaaa.

Mamakku juga terbantu ketika jawab pertanyaan tetangga pas aku pulang kampung, "dimana sekarang si ijul kerja bu?" , "oh dia masih kuliah bu" , "oh gitu ya bu, kok tua ya mukanya,mana brewoknya lebat kali gituu"

Kalo sekarang ama abang ojol ditanya, "kegiatannya apa bang?" , "kerja bang", "oh apa kerjanya bang?" , agak panjang nanti ujung-ujungnya bahas rezim sama ekonomi yang makin sulit. Aku dibelakang cuma bisa bales, "ha..iyaiya, ha..iyaya, ha.. emang parah kali itu", padahal kuping udah panas. kenapa aku harus capek berkali-kali mengulang omongan yang sama yaa. bang!! Abang ini apa gak saling cerita aja sama driver lain soal kerjaan ku wkwk. Aku cuma pengen cepat sampe aja. bisa gak?

Pasti kalian berpikir apa susahnya sih tinggal bohong. hei sohabat, ingat!! bohong itu berdosa. kalo dikasih kesempatan untuk boleh bohong juga, aku lebih mending pake disaat temen yang tiba-tiba muncul minjem duit sih.

Kalo kuliah udah selesai, aku males harus cari alasan lain supaya bisa ketemu dia lagi, karena emang dia ada dikelas sebelah, shitt lemah kali perjuangan cinta ini wkwk. bukannya apa, soalnya dia juga gak mau ketemu langsung di luar kampus, entah itu nongkrong atau sekedar ngasih makanan kekosannya. padahal gak ada sedikitpun niatan cabul yang terbesit seandainya dia mau. mungkin yaa hahaa. tapi setelah dipikir-pikir sekarang, kayaknya emang sebenarnya cuma bertepuk sebelah tangan deh , tapi karena dia segan aja buat nolak dan bilang aku untuk enyah dari hidupnya. entahlah , sorry curhat dikit wkwk

dulu kalo diajak temen nongkrong atau keluar, bisa jadi alibi kalo ada tugas kuliah yang numpuk yang harus dikerjain padahal emang gak mood nongkrong aja.(atau lagi bokek wkwk), kalo sekarang apa? "hmm sorry ada kerjaan," , "bacott, kan kita satu kerjaan eek"

Puncak dari semua itu adalah masalah jam kerja, aku males harus cari alasan kenapa aku gak nyari kerjaan yang full-time, kalo dulu ada alasan karena sambil kuliah kan.. nah sekarang?? duhh dadah kasur indah ku dipagi hari, dadah kopi hangat di tengah malam. dadah tisu yang selalu menemaniku menatap monitor (ini karena nangis nonton film sedih ya, bukan untuk yang lain muehehe.)

Cuma pada akhirnya aku bersyukur juga, banyak kenangan, cerita, dan pelajaran yang bisa didapet selama kuliah. yang paling terpenting dari hal ini adalah pembuktian bahwa setidaknya sekali dalam seumur hidup aku bisa mewujudkan satu cita-cita mamakku, ngeliat semua anaknya bisa wisuda walaupun selama ini sebagai single parent.

Mamak love you! do'akan anakmu ini dapet kerjaan full-time yang enak ya , minimal yang gajinya dua dijit , puluhan juta maksudnya..bukandua dijit dibelakang koma hey!!



Read More »

Mana ada orang goals nya tidur cepat


Semenjak ngekos sendiri , aku ngerasa tidur cepat itu udah kaya mitos, hampir mirip kaya ibu-ibu bilang kupu-kupu masuk rumah tandanya ada tamu. sama-sama masuk sih, cuma bedanya aku masuk angin aja.

Ditambah job ku sebagai desainer freelance, jangan ditanya lagi. aku sama tidur cepat itu dah kaya rival, kadang-kadang berantem juga. “oh jadi elu yang namanya tidur cepat, gue jambak juga lu yahh”

orang awam sering bilang, seharusnya kerja freelance itu nyantai, sebenarnya iya juga sih, cuma aku nambahin kata ‘terlalu’ didepannya . ya karena tunda terussss, tengah malem baru mau kerjain, pagi nya bantai molor. seharusnya ya job freelance itu kualifikasinya selain bisa bekerja dibawah tekanan ,bisa juga berteman dengan kalong, tahan masuk angin dan lihai dalam order gofood tengah malam dengan mata tertutup.

ngomong-ngomong gak bisa tidur,  waktu belum ngekos, aku pernah pas-pasan didapur sama mamak. udah kaya satpam shift pagi ketemu satpam shift malem, “wah tumben bangun pagi, rajin sekali kamu nak” , beliau tidak lihat mataku sudah merah dengan garis hitam dibawah nya, atau apakah itu sarkas yang aku salah artikan waktu itu wkwkw

kerja natap monitor emang paling enak waktu malem ke pagi , ada banyak faktor kaya, suasana yang tenang , udara yang gak panas , bisa ngeliat sunrise sambil nyeduh indomie, udah kaya hiking aja bgst

tapi jul, begadang itu banyak efek negatifnya .Iya-iya tau,  cuma mau gimana lagi , terakhir tidur cepat itu aku mimpi buruk, jadiii didalam mimpi itu aku begadang juga , chuakss . 

ngeliat tutorial di internet, gimana cara agar tidur cepat , pejamkan mata, lalu hembuskan nafas perlahan, aku bukannya tidur malah merenungi hidup. “mau sampai kapan hidup bermaksiat terus, gimana kalo dia nikah sama yang lain gara-gara kau miskin” waduhh wkwk

biarpun gitu, keahlian ini ada manfaatnya lohh salah satu nya ketika penerapan rules no #178 tentang menginap dirumah teman,disitu dikatakan bahwa, wahai engkau teman laknat janganlah sekali-kali tidur duluan, karena akan ada kejailan yang menimpa mu. nah ini terbukti, pada temenku, saat aku nginep dirumah dia. (aku pelakunya) hehehe

segitu aja mungkin ya untuk keresahan malem ini, soalnya ‘aku mau tidur’ (dibaca: lanjut kerja)

Read More »

Tentang Cerita Cinta-Cintaan Pertama

Aku mulai berpikir kenapa aku selalu apes masalah percintaan.

Apa kah aku kena azab ? karma ? kutukan? atau kutu'an? yang terakhir kayaknya engga deh, aku sering sampoan kok.

Aku mau curhat tentang cerita cinta pertamaku, dimana semua 'cinta' ini bermula

Aku lahir dijakarta, kok bisa?? beberapa orang yang kenal aku pasti tau, aku orang mandailing. Oke jadi gini ceritanya, orang tua itu sehabis menikah, memutuskan untuk sama-sama pergi merantau mengadu nasib ke ibukota. Berbekal dari mas kawin yang dijual untuk menjadi modal membangun kedai rumah tangga . yang bisa dibilang orang tua kerjaannya adalah pedagang, dari usaha satu kedai, berjalan lancar menjadi dua, lalu jadi tiga. Jadi ekonomi keluargaku waktu aku kecil, stabil lah ya. Sebenernya udah gak nyambung lagi ke cerita cinta pertama

Okelah lanjut

Aku disekolah kan di SD deket rumah, semua orang kayaknya kebanyakan gitu kan. Yang deket-deket aja SD nya, biar gampang diawasin, biar gak kabur, biar kalo nakal nyeretnya kerumah itu gak perlu tenaga ekstra.

Aku juga dulu gak masalah ya mau SD dimana aja, ya namanya aku waktu itu belum bisa mikir. Gadak gitu , "mah ijul pokoknya mau masuk SD jurusan teknik pertanian" lagian mana ada, kalo ada keren juga. Jangankan milih sekolah, kalah main gambaran aja masih nangis.

Sebenarnya sekolah SD deket rumah banyak juga enaknya kok, selain kalo ada brang ketinggalan tinggal ijin pamit keluar sebentar, dan kalo mau boker tinggal lari, jangan sampe berak di celana. Malu diketawain satu kelas. Bisa jadi punya nama panggilan sampe besar, "Ijul ? ijul yang mana? oh ijul eek , yang berak di celana itu kan?".

Bisa aja sih berak disekolah, tapi tau sendiri kan kamar mandi sekolah itu bauknya minta ampun. Apalagi SD, namanya bocah, kencing sembarangan aja. Kalo boker , taiknya gak disiram. Jangankan nyiram, naikkin resleting aja kadang masih nyangkut. Real kejadian yang kualami sendiri wkwk.

Ngomong-ngomong masalah berak, waktu itu, aku pernah punya temen, lagi ngumpul biasa aja nih bercanda-canda. Tiba-tiba kok kuperhatiin dia diem sendiri di pojokan kelas, mana keringetnya banyak lagi. Dulu aku mikir, orang keringetan itu tandanya sehat juga dia, tapi pas kudeketin kenapa bau daki jempol kaki kan, kutanya lah "lu ngapa dah disitu ? sakit lu??" , "iya,", spontan dong kasih tau ibu guru. Pas diangkat dan mau dibawa ke UKS, eh pantatnya kuning. Sialan.

Pernah juga punya temen, karena belajar dari kejaidan pertama, aku tau dong dia kebelet berak, tapi dia masih denial gitu. Eh akhirnya berak dicelana juga. Tapi karena dia tipe yang solutif, dia punya cara terobosan yang einsten aja waktu kecil gak mikir sejauh itu. Sebelum semuanya terlambat dan keadaan jadi lebih parah, sambil berusaha berjalan sampai ke rumah, dia iket kedua pahanya, yang krii pake dasi dan yang kanan pake tali pinggang. Agar si kotoran tidak pada berjatuhan berserakan kemana-mana. Sayang katanya, mau dibawa pulang aja, buat orang rumah, apaansih. 

Ya walaupun pahanya gembung di bagian belakang dan jalan dengan ngangkang. Pasti anak ini udah jadi direktur sekarang.

Oke cukup !! ini dimana cerita cintanya wkwk.

Aku pertama kali suka sama seseorang itu pas kelas 2, iya SD. Itu dimulai ketika dia minjem penghapus . Iya penghapus. Apalagi yang diharapkan dari kisah cinta seorang anak SD kelas 2.

Aku sebenernya waktu itu lagi nulis tulisan yang ada di papan tulis. Tiba-tiba aja dia dateng terus bilang "Ijul , gue minjem penghapus lu ya". Gak merhatiin itu siapa, aku langsung bilang "yaudah pake aja" , karena masih sambil nulis juga sih.

Nah pas ada kebetulan tulisanku salah juga, aku cari dong dimana penghapus ku. Ayu bilang , "nih jul penghapusmu .. makasih ya". Tapi sambil senyum.

Gila! itu senyuman terindah yang pernah kuliat selama hidupku hari itu, kalo sekarang ya senyumanmu lah ehem ehem.

Untung aja aku gak reflek bilang, "jangan kan penghapus yu, pensil, kotak makan, bpkb, harta rampasan perang, sempak spiderman favorit yang aku punya saat itu, kalo mau lu pinjam seminggu pun gak papa" . Ya demi bisa dapetin senyum itu lagi.

Semenjak kejadian itu, aku cari cara nih gimana supaya aku bisa deket sama Ayu. banyak sih yang aku lakuin. Tapi jangan expect lebih, maklum anak SD, dari mulai melengkapi alat-alat tulis, perhatiin jajanan yang dia suka. sampe berusaha duduk deket dia.

Kaya dulu pasti pernah dong ngerasain, dimana awal-awal semester baru akan dimulai. Hari pertama, orang tua bangunin buat mandiin dan rapiin anaknya supaya dateng paling cepat kesekolah. Rebutan bangku.

Sama aku juga gitu dulu, malah abis subuh langsung dianterin ke sekolah . Dan ternyata apa, sekolah udah rame aja dengan anak-anak hasil pemikiran orang tua yang narik kesimpulan bahwa kalo mau anak pinter sekolah, ya duduk paling depan.

Aku duduk paling depan. :(

Kutunggu -tunggu, Ayu mana nih kok gak dateng-dateng. Mana barisan depan tinggal bangku kosong pas duduk disamping ku. Temen-temen yang lain pun mulai pada berdatangan.

Dan tebak , Ayu akhirnya duduk di barisan ketiga dari depan. Aku harus cari cara nih gimana supaya aku bisa duduk disamping Ayu. 

Langsung aja kudatengin temen yang yang duduk disamping dia, "eh tukeran tempat duduk yuk, gw duduk disini, dan lu pindah kedepan" , perasaan gak gini lah bahasa betawi wkwk bodo amat lah,

Terus dia bilang "gak mau !!"

"yah ayo dong, entar pas istirahat gue beliin susu kedele bang dani dah"

"oke deal" , gak pake mikir. Kampret, kecil sekali harga dirinya, sampe mau dituker sama susu kedele.

Kemudian kami pun berpindah posisi tempat duduk. Emang aku anak gak tau diri, udah susah-susah orang tua nempatin supaya duduk didepan malah pengen kebelakang.

Tanpa panjang lebar aku langsung mengucapkan hai kepadanya. Dan dia membalas balik dengan "hai ijuuul", tetep, kali ini gak ketinggalan senyuman khasnya itu.

Hari itu aku berpikir aku sudah selangkah lebih dekat dengan Ayu, dapetin senyuman nya kembali, dan merasakan kelaparan yang amat sangat pedih. Iyalah duit jajanku abis buat beliin susu kedele bang dani, sial.

bersambung ke..

Read More »